Ki Ageng mangir (Wonoboyo III) merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit terakhir yang berpindah keyakinan dari Hindu ke Agama Islam. Beliau menguasai Tanah Mangir, lokasi tersebut sekarang masuk di Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Yogjakarta. Daerah mangir merupakan daerah perdikan atau daerah yang merdeka dari Kerajaan Majapahit sehingga orang yang tinggal dilokasi tersebut tidak dikenakan pajak/ pungutan dari kerajaan.
Nama Mangir sendiri diambil dari sebuah tumbuhan berbentuk pohon dari famili Sapindaceae. Tumbuhan ini tersebar mulai dari Jawa sampai Australia daerah tropis. Tinggi pohon mangir bisa mencapai 40 meter. Daunnya majemuk dan tersusun secara melingkar. Warna buahnya merah dengan permukaan licin.
Berikut merupakan silsilah Ki Ageng Mangir dari Raja Majapahit Brawijaya V:
Prabu Brawijaya menurunkan anak bernama Panembahan Meghatsari yang bergelar Ki Ageng Mangir I. Ki Ageng Mangir I menurunkan anak yang bernama Nyi Roro Wulandari yang Menikah dengan R. Joko Wonoboyo I dan bergelar (Ki Ageng Mangir II). R. Joko Wonoboyo I menurunkan anak bernama Ki Ageng Mangir III (Ki Ageng Wonoboyo II). Ki Ageng Mangir III menurunkan anak bernama Ki Ageng Mangir IV (Ki Ageng Wonoboyo III). Ki ageng mangir IV menurunkan anak RM. Maduseno. RM. Maduseno menikah dengan Dewi Madjaji (Nyai Sepetmadu) menurunkan putera 3: RM. Bodronolo,
RM. Joyosoro, Rr. Perkis
Pada masa kekuasaan Kerajaan Mataram tahun 1586 ‒ 1601 Raja Mataram Penembahan Senopati meminta Ki Ageng Mangir untuk tunduk dan patuh kepada Kerajaan mataram. Ki Ageng Mangir menolak perintah tersebut sehingga beberapa kali upaya panembahan senopati untuk menggabungkan daerah mangir kedalam kekuasaan kerajaan mataram kerap kali gagal.
Dalam usaha menaklukan daerah perdikan yang dipimpin oleh Ki Ageng Mangir, panembahan senopati mengirimkaan anaknya yang bernama GKR Pembayun untuk memikat hati Ki ageng Mangir. GKR pembayun menyamar menjadi penari di hadapan Ki Ageng Mangir. Ki Ageng Mangir tertarik dengan kecantikan GKR Pembayun dan mempersunting GKR Pembayun menjadi istri.